Selasa, 22 April 2014

Wisata Jalan kaki Asik Di Kota Banda Aceh


Suara Azan saling bersahutan! Subuh nan indah kami mulai dengan Shalat Berjamaah di mesjid, 2 rakaat memulai aktifitas hari yang pastinya cerah! Sepotong roti dan segelas air cukup mengisi perut yang kosong semenjak di tinggal makan malam, dengan semagat berwisata kami melangkah menelilingi kota bersejarah “koetaradja” Banda Aceh.

Dari base wisata jalan Kaki di Kawasan Neusu Jaya, Banda Aceh langkah kaki kami melewati komplek Meliter Kodam Iskandar Muda, dimana bangunan komplek yang merupakan peninggalan Belanda masih kokoh dan terawat! Bangunan berkontruksi rumah panggung berjejer di mengelilingi lapangan olah raga Komplek tersebut.
Tak jauh dari komplek meliter tersebut langkah kaki menuju “Gunongan”, ya bangunan yang berkontruksi beton bercat putih merupakan peninggalan sejarah kisah Putro Phang!


Udara segar dengan jumlah kendaraan yang masih sedikit di jalanan, para pejalan kaki dan sesekali para pesepeda tampak di jalanan nan bersih dan asri dimana berkat petugas kebersihan yang selulu sigap dalam menjaga kebersihan kota.
Langkah selanjutnya kami arahkan ke Lapangan Blang Padang, banyak terlihat masyarakat yang jogging dan jalan santai bersama keluarga maupun rekannya masing-masing. Lapangan Blang Padang Ini juga terdapat monument Terima kasih dimana di sekeliling lapangan terdapat ucapan terima kasih yang ditulis dengan bahasa yang berbeda-beda terdiri dari berbagai Negara yang telah membantu Aceh dalam Musibh Tsunami 26 Desember 2004 silam. Dilapangan ini juga terdapat monument pesawat RI-001, replika pesawat yang di sumbangkan oleh masyarakat Aceh dahulunya untuk Indonesia.


Di sisi utara lapangan tersedia jajanan untuk sarapan pagi setelah berolah raga pagi, kami pun menyempatkan istirahat sejenak mengisi energy kembali sambil menunggu Museum Tsunami di buka, yang letak museum tersebut di seberang jalan lapangan Blang Padang!
Sekitar pukul 09:00 pagi Museum tsunami pun tujuan kami. Ya museum ini memiliki daya tarik tesendiri! Dimana di dalamnya banyak terdapat unsur edukasi khususnya tentang Musibah Tsunami yang terjadi di Aceh, dari Pintu masuk yang terkesan gelap, Ramp Cerobong, Jembatan Perdamaian,ruang pamer temporer, ruang Audio Visual, ruang simulasi, perpustakaan serta ruang Sauvenir tak kami lewatkan!! Banyak ilmu yang bisa di ambil selama berkunjung ke meuseum Tsunami dimana petugas museum yang yang sigap Dan ramah-ramah yang terus mendampingi kami dalam memberikan informasi setiap itemnya dari pintu masuk hingga pintu keluar!
Sebagai Informasi Museum Tsunami di buka setiap hari selasa sampai dengan Minggu dari jam 09:00 s/d 12:00 istirahat sesaat  buka kembali dari pukul 14:00 s/d 16:30 WIB, untuk hari Jum’at buka pukul 09:00 S/d 11:30 di buka kembali pukul 14:30 s/d 16:30. Untuk Anda ketahui bahwa Meuseum tsunami tutup di hari senin, hari libur Nasional.




Perjalanan pun kita lanjutkan!! Kali ini kita menuju Mesjid paling Bersejarah apa lain kalau bukan Mesjid Raya Baiturrahman (MRB), Jangan hanya sekedar Foto di Mesjid ini, anda harus mennyempatan shalat  berjamaah di Mesjid ini. Namun jika belum tiba waku shalat tidak salahnya kita bisa shalat sunat di dalam mesjid Ini.  Sebagai informasi di mesjid ini anda bisa memuntut ilmu agama yang setiap harinya selepas shalat magrib dan subuh, dengan berbagai ilmu yang di berikan oleh nara sumber yang berbeda-beda! Mesjid Raya Baiturrahman cocok buat wisata religi Anda!
Setelah shalat di MRB kita bergeser sedikit bergerak kembali ke seberang jalan, di mana terdapat tiang warna warni yang menjadi daya tarik rersendiri dimana kesannya Banda Aceh Penuh Warna! Untuk anda ketahui tiang tersebut dulunya akan di bangun Hotel, Namun terkendala! Sebelumnya lokasi tersebut merupakan hotel Aceh dengan kontruksi Belanda!
Bergerak di sebelahnya terdapat Taman Sari, taman yang sering digunakan oleh masyarakat untuk berekeasi dan lokasinya pessis didepan Balai Kota Banda Aceh. Di taman sari ini terdapat tugu Proklamasi, dan beberapa permainan anak!! Alangkah sayangnya dulu sebelum gempa dan tsunami aceh di taman ini juga terdapat tower air yang menjulang tinggi persis mirip seperti batang jamur! Tower tersebut sudah di rubuhkan demi kenyamanan besama, karena kondisinya sudah tidak layak lagi berdiri akibat gempa 26 Desember 2004.


Perjalan kaki kami lanjutkan kearah timur tak jauh dari taman sari!! Terdapat Meuligo Aceh, Pendopo Gubernur Aceh, Komplek Makam Sultan Iskandar Muda dan Meuseum Aceh yang lokasinya bersebelahan antara satu dan lainya!
Di Halaman makam berjejer beberapa jenis Senjata peninggalan Belanda yang Di pajang rapi, mengarah ke Krueng Daroy, Sungai yang terletak di depannya yang melewati taman Putro Phang dan Meuligo Gubernur sebelumnya.
Di Meuseum Aceh Kita dapat Melihat , Rumah Adat Aceh “Rumoh Aceh” beserta isinya! Serta beberapa pajangan bersejarah yang masih tersimpan baik oleh pengelolanya, di halaman museum juga terdapat Lonceng “Cakradonnya” lonceng peninggalan yang ukuran nya lebih besar seperti biasanya!!
Kakipun sudah lelah, badan pun butuh istirahat kami mengambil kesimpulan mengakhiri wisata jalan kaki untuk area Kecamatan Baiturrahman!
Berwisata jalan kaki lebih asik, lebih banyak view yang bisa diabadikan,yang pastinya bikin sehat! bersama Ridho Ilahi Dan Hamdi yang merupakan Guru Muda SM3T Yang datang dari Sumatra Barat, juga di temani oleh Hendrayana ST  kami telah mencobanya!! Semoga bermanfaat bagi Pariwisata Aceh Khususnya Kota Banda Aceh!



 Catatan Ku :)
@si_joey
79C507DB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar