Selasa, 22 April 2014
Menikmati Indahnya Kota Banda Aceh dari Tsunami Escape Building
Banda Aceh punya Tsunami Escape Building untuk menikmati seluruh pemandangan lanskap kota, bahkan secuil Pulau Sabang. Selain sebagai atraksi wisata, sewaktu-waktu gedung ini fungsinya sebagai tempat evakuasi korban bencana.
Tsunami Escape Building adalah salah satu pusat evakuasi bagi masyarakat sekitar yang tinggal di sepanjang garis pantai bila sewaktu-waktu bahaya tsunami mengancam keselamatan jiwa penduduk. Dari puncak gedung ini kita bisa melihat wajah kota Banda Aceh, Pantai Ulee Lheu, Pulau Aceh, Bukit Barisan, wilayah kawasan Aceh Besar dan Pulau Sabang.
Bangunan ini merupakan salah satu daya tarik objek wisata di Kota Banda Aceh. Menurut pantauan yang saya lihat dan informasi yang saya dapat, gedung Tsunami Escape Building yang berlantai 4 setinggi 18 m dibangun di Kecamatan Meuraxa, atas bantuan Pemerintah Jepang melalui JICS berdasarkan konsep awal yang dibuat oleh JICA Study Team dalam project Urgent Rehabilitation and Reconstrcution Plan (URRP) untuk Kota Banda Aceh pada Maret 2005 sampai dengan Maret 2006.
Desain bangunan escape building ini dibuat oleh konsultan asal Jepang Nippon Koei, Co Ltd sebagai JICS Study Team pada tahun 2006. Tiap-tiap escape building dibangun dengan luas 1.400 meter persegi, yang terletak di tiga lokasi di antaranya di Desa Lambung, Desa Deah Geulumpang dan Desa Alue Deah Teungoh, Kota Banda Aceh.
Gedung ini juga digunakan oleh masyarakat sebagai gedung serbaguna atau balai warga untuk keperluan pertemuan dan sebagainya, selain untuk tempat penyelamatan (evakuasi) bila terjadi Tsunami. Sebab, konstruksi bangunannya tahan gempa dan tsunami dengan kapasitas sekitar 1.000 orang.
Di lantai satu terdapat ruang terbuka, ruang olahraga dan ruang tunggu. Lantai dua mempunyai tinggi sekitar 10 meter, mengikuti tinggi gelombang Tsunami Desember 2004 lalu di lokasi gedung tersebut.
Sementara lantai lantai satu dibiarkan kosong tanpa partisi untuk menghindari terjangan air Tsunami. Di lantai tiga terdapat dapur umum, di lantai empat tempat evakuasi paling atas yang dapat menampung 500 orang, juga ada Helipad yaitu tempat landasan Helikopter untuk evakuasi dan memberikan bantuan logistik.
Di waktu sore hari banyak masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke bangunan ini untuk menikmati indahnya Kota Banda Aceh. Bahkan dapat melihat matahari terbenam di ujung Pulau Sumatera bagian barat ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar